Sumber: Reuters/NASA
Jakarta, tvrijakartanews - Dua wahana pendarat di bulan, satu dari ispace 9348.T milik Jepang dan satu lagi dari perusahaan antariksa AS Firefly, memulai perjalanan mereka ke luar angkasa pada Rabu (15/01) dengan peluncuran ganda ke bulan yang tidak biasa dari SpaceX. Ini menggarisbawahi keinginan global untuk memeriksa permukaan bulan.
Melansir reuters, perusahaan eksplorasi bulan Jepang ispace meluncurkan Misi Hakuto-R 2, yang melakukan upaya keduanya untuk mendarat di bulan setelah misi awal pada April 2023 gagal pada saat-saat terakhirnya karena kesalahan perhitungan ketinggian.
Firefly Aerospace yang berkantor pusat di Texas meluncurkan pendarat bulan pertamanya, Blue Ghost, menjadikannya perusahaan ketiga yang meluncurkan pendarat bulan di bawah program Layanan Muatan Bulan Komersial (CLPS) publik-swasta NASA.
Sekitar 300 staf, keluarga, dan mitra ispace bertepuk tangan dan bersorak saat roket Falcon 9 milik SpaceX yang membawa wahana pendarat lepas landas dari Florida pada pukul 3:11 siang waktu Jepang (0611 GMT). Roket tersebut melepaskan Blue Ghost sesuai jadwal sekitar satu jam setelah lepas landas, dan wahana pendarat ispace Resilience sekitar 30 menit setelah itu.
Resilience diperkirakan akan mendarat di permukaan bulan sekitar bulan Mei-Juni. Blue Ghost milik Firefly bermaksud mencapai bulan 45 hari setelah peluncuran, sekitar tanggal 2 Maret. Wahana pendarat tersebut membawa 10 muatan dari berbagai pelanggan yang didanai NASA dan satu dari Honeybee Robotics milik Blue Origin.
Misi kedua wahana ini akan berlangsung selama sehari penuh di bulan, atau sekitar dua minggu. Wahana ini tidak akan bertahan pada malam bulan yang dingin dengan suhu yang dapat turun hingga sekitar minus 200 derajat Fahrenheit (minus 128 Celsius).